Embracing trinitarian relationships

The beauty of living with disabled individuals

Penulis

  • Ronalius Bilung Program Magister Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Emmeria Tarihoran Program Doktor Teologi Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana
  • Hilario Didaskus Nampar Program Doktor Teologi Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana

DOI:

https://doi.org/10.5281/zenodo.10066488

Kata Kunci:

christian charity; Jürgen Moltmann; people with disabilities

Abstrak

This research primarily investigated the discriminatory attitudes faced by individuals with disabilities and the various perspectives that contribute to a negative stigma associated with them. These discriminative actions disregard the fundamental aspect of human dignity. People with disabilities are an integral part of our social fabric and deserve to be acknowledged and respected without prejudice. The study was conducted within the ALMA community using a qualitative methodology and a phenomenological approach. The study’s findings shed light on the significance of Jürgen Moltmann’s concept of the Trinitarian relationship as a viable means to address and overcome the issue of discrimination against disabled individuals. The experiences of the ALMA sisters, who actively care for people with disabilities, exemplify the embodiment of a Trinitarian relationship. It is a tangible representation of the Church’s inclusive presence and commitment to embracing human existence’s complexities. By embracing a Trinitarian relationship, society can foster an environment of acceptance and equality where individuals with disabilities are not treated differently due to societal prejudices. This transformative approach emphasizes the interconnectedness and interdependence of all individuals, regardless of their abilities. It encourages a communal understanding that values and respects the unique contributions and experiences of people with disabilities, fostering a more inclusive and compassionate society. In conclusion, this study highlights the importance of adopting a Trinitarian relationship in addressing discrimination against individuals with disabilities. By acknowledging and valuing the inherent dignity of people with disabilities, the society can embraces diversity, equality, and respect for all.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Adon, M. J., & Firmanto, A. D. (2022). Makna belas kasih Allah dalam hidup manusia menurut Henri JM Nouwen. Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 6(2), 581-603.

Bala, K. (2020). Allah Tritunggal: Allah yang bersahabat. Seri Filsafat Teologi, 30(29), 2443-274.

Banusu, Y. O., & Firmanto, A. D. (2020). Kebahagiaan dalam ruang keseharian manusia. Forum, 49 (2), 51-61.

Berghs, M. et al. (2019). Do disabled people need a stronger social model: A social model of human rights? Disability & Society, 34(7-8), 1034-1039.

Dardiri, A. (2015). Urgensi memahami hakekat manusia. Academia.Edu, 1-12.

Firmanto, A. D. (2016). Problem kemurah-hatian dan belas kasih sebagai indikator hidup jemaat (Berdasarkan konteks hidup St. Agustinus). Seri Filsafat Teologi, 26(25).

Firmanto, A. D. (2020). Jürgen Moltmann: Persahabatan sebagai antisipasi kepenuhan harapan. Seri Filsafat Teologi, 30(29), 275-293.

Firmanto, A. D., & Aluwesia, N. W. (2021). Paskah sebagai puncak pewahyuaan Allah Tritunggal. Jurnal Pastoralia, 2(1), 48-58.

Ginis, K. A. M. et al. (2021). Participation of people living with disabilities in physical activity: a global perspective. The Lancet, 398(10298), 443-455.

Utomo, K. D. M. (2020). Pengaruh persahabatan terhadap kesejahteraan hidup manusia. Seri Filsafat Teologi, 30(29), 434-450.

Hutagalung, N. G. (2018). Posisi penting orang difabel dalam masyarakat. Jurnal Ledalero, 17(2), 159-176.

Messakh, B. Y. T. (2020). Menjadi sahabat bagi sesama: Memaknai relasi persahabatan dalam pelayanan pastoral. Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, 5(1), 1-10.

Ndaumanu, F. (2020). Hak penyandang disabilitas: Antara tanggung jawab dan pelaksanaan oleh pemerintah daerah. Jurnal Ham, 11(1), 131-150.

Pusdatin Kemenkes RI. (2014). Situasi penyandang disabilitas. Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan, Semester 2, 1-18.

Putra, W., & Wibowo, A. (2018). Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap persamaan hak bagi kelompok penyandang disabilitas dalam angkutan penerbangan. Jurnal Hukum Adigama, 1(1), 217-241.

Santoso, M. B., & Apsari, N. C. (2017). Pergeseran paradigma dalam disabilitas. Intermestic: Journal of International Studies, 1(2), 166-176.

Sardono, E. E., & Firmanto, A. D. (2022). Pengharapan di tengah pandemi menurut Jürgen Moltmann. Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 6(2), 546-562.

Siregar, N. A. M., & Purbantara, A. (2020). Melawan stigma diskriminatif: Strategi pemberdayaan penyandang disabilitas di Desa Panggungharjo. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat: Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan, 4(1), 27-50.

Situmorang, M. (2020). Gereja sebagai komunitas persahabatan. Seri Filsafat Teologi, 30(29), 334-350.

Susanta, Y. K. (2020). Gereja sebagai persekutuan persahabatan yang terbuka menurut Jürgen Moltmann. Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen, 2(1), 105-126.

Thianto, Y. (2013). Doktrin Allah Tritunggal dari Jürgen Moltmann dan permasalahannya. Veritas, 14(2), 149-163.

Verdino, T. (2020). Disabilitas dan In (ter) karnasi: Konstruksi teologis tentang Allah dalam perspektif disabilitas. Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian, 5(1), 33-48.

Wenno, V. K., Patty, M. I., & Talupun, J. S. (2021). Memahami karya Allah melalui penyandang disabilitas dengan menggunakan kritik tanggapan pembaca terhadap Yohanes 9: 2-3. Epigraphe: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani, 4(2), 141-153.

Widinarsih, D. (2019). Penyandang disabilitas di Indonesia: Perkembangan istilah dan definisi. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 20(2), 127-142.

Diterbitkan

2023-03-01

Cara Mengutip

Bilung, R., Tarihoran, E., & Nampar, H. D. (2023). Embracing trinitarian relationships: The beauty of living with disabled individuals. Mysterium Fidei: Journal of Asian Empirical Theology, 1(1), 13–23. https://doi.org/10.5281/zenodo.10066488

Terbitan

Bagian

Articles

Article Metrics

Abstrak view : 150 times

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama