The wisdom of Dayak relationality

Adil ka’talino, bacuramin ka’saruga, basengat ka’Jubata

Authors

  • Romanus Piter Character Building Development Center, Enterpreneurship - Business Creation, Universitas Bina Nusantara @Malang

DOI:

https://doi.org/10.5281/zenodo.13986658

Keywords:

Christian humanism, social ethics, solidarity

Abstract

The focus of this article was to examine the local wisdom of the Dayak people in the motto Adil Ka'Talino Bacuramin Ka'Saruga Basengat Ka'Jubata, which was a philosophy of everyday life. This motto showed a pattern of human relations with other humans, humans with nature, and humans with God. This relationship pattern had a dimension that animated all activities of the Dayak people as a benchmark in taking action. This meant that every human action always had a relationship with others, nature, and God. This pattern formed a philosophical principle of the Dayak people both in the private and public spheres wherever they were. In this study, qualitative research methods were utilized. Data on the motto Adil Ka'Talino Bacuramin Ka'Saruga Basengat Ka'Jubata as a principle of the Dayak people's philosophy of life was collected. Then, after the data was gathered, the content analysis method was used to analyze the research data. This analysis produced research findings that became a construction in viewing the relational wisdom of the Dayak people in the motto Adil Ka'Talino Bacuramin Ka'Saruga Basengat Ka'Jubata. The discussion of these findings became an actual study in interpreting relations in the local culture of the Dayak people.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aloy, S., Albertus, & Istiyani, C. P. (2008). Mozaik Dayak: Keberagaman subsuku dan bahasa Dayak di Kalimantan Barat. Institut Dayakologi.

Aman, A., Firmanto, A. D., & Aluwesia, N. W. (2022). Pengaruh sejarah Gereja dalam perjalanan sejarah Keuskupan Agung Pontianak dan perkembangannya dewasa ini. Jurnal Teologi (Juteolog), 3(1), 47-70.

Andalas, M. (2022). Irupsi generasi beriman digital Z dan disrupsi katekese kebangsaan. Diskursus-Jurnal Filsafat Dan Teologi STF Driyarkara, 18(1), 70-93.

Andasputra, N., & Vincentius Julipin. (1997). Orang Kanayatnkah atau Orang Bukit? Institute of Dayakology Research and Development.

Aten, H. (1997). Hukum adat dan adat istiadat kematian Dayak Kanayatn. Institute of Dayakology Research and Development.

Firmanto, A.D. (2018). Penggunaan pendekatan fenomenologis dalam penelitian teologis. In Metodologi riset studi filsafat teologi. Dioma, 256-267.

Joseph Christ Santo. (2021). Gereja menghadapi era masyarakat 5.0: Peluang dan ancaman. Miktab: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani, 1(2), 213–225.

Karlau, S. A. (2022). Penciptaan manusia sebagai representatif Allah untuk mewujudkan mandat budaya berdasarkan kejadian 1:26-28. Phronesis: Jurnal Teologi Dan Misi, 5(1), 122–138.

Karyanti, & Setiawan, M. A. (2019). Bimbingan klasikal berlandaskan falsafah ka’ talino, bacuramin ka’ saruga, basengat ka’ Jubata. K-Media.

Katarina, K., & Diana, R. (2020). Semboyan adil ka’ talino, bacuramin ka’ saruga, basengat ka’ Jubata sebagai akses relasi sosial keagamaan. Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi, 1(1), 23–36.

Li, T. M., & Semedi, P. (2022). Hidup bersama raksasa manusia dan pendudukan perkebunan sawit. Marjin Kiri.

Miden, T. M. (1997). Lembaga adat Dayak Kanayatn Binua Talaga. Institute of Dayakology Research and Development.

Oktaviani, U. D. (2015). Mantra upacara Ngabati’ pada upacara pertanian suku Dayak Kanayatn di Dusun Pakbuis Desa Banying Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat (Kajian etnopuitika). Vox Edukasi, 6(2), 168–183.

Pandor, P. (2014). Seni merawat jiwa tinjauan filosofis. Obor.

Putra, G. B., Firmanto, A. D., & Aluwesia, N. W. (2022). Implementasi Gaudium et Spes art. 1 dalam konteks eklesiologi Keuskupan Agung Pontianak. Borneo Review, 1(1), 33-45.

Riyanto, F. X. E. A. (2013). Menjadi-mencintai berfilsafat teologis sehari-hari. Kanisius.

Riyanto, F. X. E. A. (2018). Relasionalitas filsafat fondasi interpretasi: Aku, teks, liyan, fenomen. Kanisius.

Saeng, V. (2015). Trisila hidup orang Dayak: Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata. In A. Riyanto, J. Ohoitimur, C. B. Mulyatno, & O. G. Madung (Eds.). Kearifan lokal-Pancasila butir-butir filsafat keindonesiaan. Kanisius, 505–519.

Soryadi. (2019). Masyarakat adat Dayak dengan salam khasnya. Suara Pemred.

Taroreh, T., Firmanto, A. D., & Aluwesia, N. W. (2021). Gereja mengumat di masa pandemi Covid-19 bagi kehidupan beriman mahasiswa rantau di Malang (Dalam terang Lumen Gentium art. 13). JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 21(2), 74-96.

Downloads

Published

24-10-2024

How to Cite

Piter, R. (2024). The wisdom of Dayak relationality: Adil ka’talino, bacuramin ka’saruga, basengat ka’Jubata. Mysterium Fidei: Journal of Asian Empirical Theology, 2(3), 206–217. https://doi.org/10.5281/zenodo.13986658

Issue

Section

Articles

Article Metrics

Abstract view : 87 times